Bangga sebagai mahasiswa Sistem Informasi Filkom
UNIVERSITAS BINA DARMA
perkenalkan nama saya lioh nardo erdi gautama saya lahir di palembang pada tanggal 26 agustus 1997.saya anak ke 2 dari 2 bersaudara sebenarnya saya tidak terlalu hobi memainkan komputer,tetapi saya ini orangnya penasaraan,saya penasaraan seperti apa itu ilmu komputer setelah di pikir-pikir saya memutuskan untuk masuk ke fakultas bina darma dengan mengambil jurusaan ilmu komputer Di sistem informasi ini saya baru semester 1 yang mana masih
mempelajari berbagai dasar dari Ilmu komputer dari mulai DATABASE,INTERNET DAN
WEB dll mungkin dari sini saya akan mengembangkan nya.Mungkin itu saja kenapa saya bangga menjadi mahasiswa sistem informasi filkom UNIVERSITAS BINADARMA.
dan benar saya sangat tertarik dengan ilmu komputer setelah satu bulan belajar saya sangat merasa bangga dengan universitas bina darma.banyak hal yang membuat saya merasa bangga kuliah di sini dan saya selalu bilang ke semua orang kalu saya sedang berkuliah dan menjadi mahasiswa saya akan selalu merasa bangga dengan menjadi mahasiswa sistem informasi filkom universitas bina darma
sosok pahlawan
Soekarno
kata-kata yang membuat saya mengaggumi beliau
Nama
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno oleh orangtuanya.[5] Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur sebelas tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya.[5][7] Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna.[5][7] Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".[7]Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda)[7] . Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah, selain itu tidak mudah untuk mengubah tanda tangan setelah berumur 50 tahun[7] . Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.
Achmed Soekarno
Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?"[butuh rujukan] karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga.Soekarno menyebutkan bahwa nama Achmed didapatnya ketika menunaikan ibadah haji.[8] Dalam beberapa versi lain,[butuh rujukan] disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Soekarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab.
Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (terjemahan Syamsu Hadi. Ed. Rev. 2011. Yogyakarta: Media Pressindo, dan Yayasan Bung Karno, ISBN 979-911-032-7-9) halaman 32 dijelaskan bahwa namanya hanya "Sukarno" saja, karena dalam masyarakat Indonesia bukan hal yang tidak biasa memiliki nama yang terdiri satu kata.
Kehidupan
Masa kecil dan remaja
Ia bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke Mojokerto, mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut.[5] Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School, sekolah tempat ia bekerja.[9] Kemudian pada Juni 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hogere Burger School (HBS).[5] Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur.[5] Ia dapat diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto.[5] Tjokroaminoto bahkan memberi tempat tinggal bagi Soekarno di pondokan kediamannya.[5] Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis.[5] Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo.[5] Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918.[5] Selain itu, Soekarno juga aktif menulis di harian "Oetoesan Hindia" yang dipimpin oleh Tjokroaminoto.[9]
Saat di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto.[5] Di sana ia berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Sebagai arsitek
Bung Karno adalah presiden pertama Indonesia yang juga dikenal sebagai arsitek alumni dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil dan tamat pada tahun 1926. [note 3] [note 4] [13]Pekerjaan
- Ir. Soekarno pada tahun 1926 mendirikan biro insinyur bersama Ir. Anwari, banyak mengerjakan rancang bangun bangunan. Selanjutnya bersama Ir. Rooseno juga merancang dan membangun rumah-rumah dan jenis bangunan lainnya.
- Ketika dibuang di Bengkulu menyempatkan merancang beberapa rumah dan merenovasi total masjid Jami' di tengah kota. [14]
Pengaruh terhadap karya arsitektur
Semasa menjabat sebagai presiden, ada beberapa karya arsitektur yang dipengaruhi atau dicetuskan oleh Soekarno. Juga perjalanan secara maraton dari bulan Mei sampai Juli pada tahun 1956 ke negara-negara Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman Barat, dan Swiss. Membuat cakrawala alam pikir Soekarno semakin kaya dalam menata Indonesia secara holistik dan menampilkannya sebagai negara yang baru merdeka. [15]Soekarno membidik Jakarta sebagai wajah (muka) Indonesia terkait beberapa kegiatan berskala internasional yang diadakan di kota itu, namun juga merencanakan sebuah kota sejak awal yang diharapkan sebagai pusat pemerintahan pada masa datang. Beberapa karya dipengaruhi oleh Soekarno atau atas perintah dan koordinasinya dengan beberapa arsitek seperti Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono, dibantu beberapa arsitek junior untuk visualisasi. Beberapa desain arsitektural juga dibuat melalui sayembara. [16]
- Masjid Istiqlal 1951
- Monumen Nasional 1960
- Gedung Conefo [16]
- Gedung Sarinah [16]
- Wisma Nusantara [16]
- Hotel Indonesia 1962 [17]
- Tugu Selamat Datang[17]
- Monumen Pembebasan Irian Barat[17]
- Patung Dirgantara[17]
- Tahun 1955 Ir. Soekarno menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dan sebagai seorang arsitek, Soekarno tergerak memberikan sumbangan ide arsitektural kepada pemerintah Arab Saudi agar membuat bangunan untuk melakukan sa’i menjadi dua jalur dalam bangunan dua lantai. Pemerintah Arab Saudi akhirnya melakukan renovasi Masjidil Haram secara besar-besaran pada tahun 1966, termasuk pembuatan lantai bertingkat bagi umat yang melaksanakan sa’i menjadi dua jalur dan lantai bertingkat untuk melakukan tawaf [13]
- Rancangan skema Tata Ruang Kota Palangkaraya yang diresmikan pada tahun 1957 [13]
Silsilah keluarga
Raden Soekemi Sosrodihardjo | Ida Ayu Nyoman Rai | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Soekarno (1901-1970) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Oetari (menikah 1921;berpisah 1923) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Inggit Garnasih (menikah 1923) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fatmawati (menikah 1943) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Guntur (l.1944) | Megawati (l.1947) | _Rachmawati_ (l.1950) | _Sukmawati_ (l.1952) | ___Guruh___ (l.1953) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Hartini (menikah 1952) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Taufan (1951-1981) | Bayu (l.1958) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ratna (menikah 1962) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kartika (l.1967) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Haryati (menikah 1963) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ayu | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Yurike Sanger (menikah 1964) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kartini Manoppo | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Totok (l.1967) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Heldy Djafar (menikah 1966) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||